cursor

Thursday, 13 November 2014

Benihkan Terang di Jiwamu


Dari balik pintu kegelapan
lemah tangan terdengar mengetuk lirih
memanggil-manggil jawaban
ketika terik dan badai tiada terperi

Di mana cahaya?
Di mana akan menempuh jalan?
Manusia terutus datang penuntun terang
adalah kita ditakdirkanNya

Salam pramuka
masadepan ada di muka
wahai, pembina anak bangsa
beri jiwa untuk mereka

Hari ini hari nanti,
atau saat semua tak ada lagi,
bibit terang yang kau tanam,
akan terus berpijar dalam benam

Mereka itu terlahir untuk hari ini,
cikal bangsa di hari nanti,
bukankah ketulusan adalah benih,
maka usaplah tanpa pamrih

Tuhan itu mahatahu,
mana yang sungguh mana yang ragu,
akarkan terus nurani di beningmu
semua jua kan kembali padamu

Wahai anak-anak kupinta
meski hidup di alam merdeka
tinjau alam berbudaya
bila terjaga bangsa kan jaya

Sekeping benih bukanlah buah,
tanam di humusmu berjiwa,
ketukan berbalas petuah,
cerna ini jangan kau goyah

Wahai Anak-anak bangsa,
kami terpanggil untuk membina,
meski tiada yang sempurna,
karenamulah kami ada.


No comments:

Post a Comment