cursor

Monday, 10 November 2014

Karang Rapuh Itu

Tamparan ombak kian kejam
Memucat tak banyak bergerak
Ingin teriak apalah daya
Tiada selah tanpa air

Bahkan diam itu seolah bicara
Menatap perahu-perahu sayup tapi tajam
Selalu terdengar ocehan
Keluar dari pintu perahu sampah itu

Hanyalah bayang-bayang diatas
Dibawah mentari hangat
Disekeliling tertawa terbahak
Tanpa menoleh karang rapuh
Di bawah telapak penuh suka

Kedinginan kesepian
Jadilah hiburan
Hantamannya teranggap tantangan
Karang rapuh ya rapuhlah

Betapa rapuh pun aku
Berharap jadi intan
Kudengar tawa itu lagi
Kan ku rengkuh mimpi ku
Lalu tak kudengar cekikian menjijikan itu lagi

No comments:

Post a Comment